Mu'ammar Riski Ananda

Tutorial HTML Komputer Teknologi Renungan dan Agama Pengetahuan Internet Jaringan Info

Rabu, 30 April 2014

Homesick

Kemarin malam adalah perbincangan terlama saya dengan kedua orang tua dan keluarga. Yaa selama apapun perbincangan itu tetap aja tidak bisa mengobati rasa rindu yang di andaikan gunung berapi yang tidak kuat lagi menahan larva panas yang membakar perutnya (edan ya perandaiannya,hehe), yah tapi begitulah yang saya rasakan saat ini. Saya rindu kehangatan mereka, keharmonisan keluarga, dan canda tawa mereka.

Tak terasa sudah hampir 5 tahun saya jauh dari mereka, setiap tahunnya saya cuma mempunyai waktu 1 bulan untuk menikmati indahnya kebersamaan didalam rumah. Tapi 1 bulan itu adalah hal yang paling bahagia dari pada 11 bulan yang saya lalui setiap tahunnya.

Kembali lagi tentang perbincangan malam itu, banyak hal yang kami bahas, baik itu tentang masa depan saya dan juga masa depan keluarga. Malam itu ibu banyak bercerita tentang perkembangan uda (abang),adik-adik saya, dan juga keponakan saya. Adik saya Bambang Susanto yang sebentar lagi akan menduduki bangku kuliah sekarang lebih tumbuh dewasa, sekarang dia mengerti bahwa dia itu bukan anak bungsu lagi, sekarang sudah ada seorang putri yang akan tumbuh cantik dan pintar dalam keluarga kami, dan yang paling membuat saya bangga itu sekarang dia rajin shalat dan tongkrongan nya itu di mesjid loh, subhanallah kan?
Adik saya satu lagi adalah sibungsu Mutiara Sari, sebentar lagi naik kelas 2 SD, dia mungkin anak yang mengikuti jejak sang ayah, dalam keluarga hanya ayah yang matematika nya luar biasa, dan Tiara lah yang mengikuti kepintaran itu, bakatnya sudah terlihat dari sekarang. Dan umur 4 tahun aja dia sudah dibiasakan untuk berpuasa, kalo masalah puasa sih kami dari umur 3 tahun itu sudah dibiasakan untuk berpuasa dibulan ramadhan. Tapi salutnya untuk sikecil ini dia rela sakit untuk puasa, subhanallah sekali. Dan yang terakhir adalah keponakan kesayangan kami Zahwa, sekarang berumur 2 tahun, yaah sekarang dalam masa masa menggemaskan, pusat perhatian, banyak perkembangan yang membuat semua mata tertuju pada dia.

Saya sangat merindukan mereka, tak terasa air mata mengalir sepanjang pembicaraan malam itu, dan yang paling tak tertahankan itu ketika orang tua mengatakan kalau saya itu harus dekat dengan mereka setelah menyelesaikan kuliah, saya mengatakan kalau saya memutuskan untuk menjadi pebisnis kedepannya. Dan memilih untuk berbisnis disumatra saja. Ibu dan Ayah akan melaksanakan rukun islam yang ke 6 pada 2 tahun yang akan datang, saya ingin hadir menyaksikan mereka pergi ke tanah suci tersebut.

Saya benar-benar merindukan mereka, ibu dan ayah sudah membicarakan tentang rencana-rencana yang akan kami lakukan apabila saya pulang ke Aceh, mulai dari liburan, foto keluarga, dan juga dari rencana-rencana usaha yang akan di buat dan dilanjutkan.

Kebahagian yang paling besar didunia ini adalah mereka, mereka lah penyemangat saya ketika saya terjatuh, merekalah orang yang akan membangkitkan saya ketika semua orang tak lagi memperdulikan saya, mereka tempat saya mencurahkan semua penyesalan saya, merekalah alasan kenapa saya hidup, kenapa saya harus berjuang, kenapa saya harus mempertahankan hidup ini, merekalah motivator terbaik saya,dan hanya mereka yang mau berdo'a untuk semua dosa-dosa yang telah saya perbuat.

Saya merindukan kalian Ibu, Ayah, Uda, Anto, dan Tiara.
Semoga kalian semua selalu dalam lindungan Allah swt. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar